Jumat, 03 Juli 2015

Potensi Ekonomi Daerah Kabupaten Manggarai Timur


Potensi Ekonomi Daerah Kabupaten Manggarai Timur dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Sektor basis untuk Kabupaten Manggarai Timur ada 3 (tiga) sektor yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan & penggalian, serta sektor bangunan/konstruksi. Sektor pertanian memiliki 2 (dua) sub-sektor basis yaitu sub-sektor pertanian tanaman pangan dan sub-sektor perkebunan. Sektor pertambangan & penggalian didukung oleh hanya 1 (satu) sub-sektor basis yaitu sub-sektor penggalian.Disamping itu, terdapat 2 (dua) sub-sektor basis lainnya yang sektor-sektornya tidak termasuk sektor basis, yaitu sub-sektor sewa bangunan dan sub-sektor hiburan dan rekreasi.

2. Sektor pertanian dapat bertahan menjadi sektor basis karena didukung oleh 4 (empat) kecamatan yang memiliki basis sektor pertanian yaitu Kecamatan Elar, Sambi Rampas, Lamba Leda, dan Poco Ranaka. Sedangkan sektor pertambangan & penggalian didukung oleh pencapaian sektor basis dari 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Elar, Sambi Rampas , dan Lamba Leda. Sektor bangunan/konstruksi juga mendapat dukungan pencapaian sektor basis dari 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Borong, Kota Komba, dan Sambi Rampas (lihat Tabel 6.1).
      
Tabel 6.1 LQ Basis Tingkat Kecamatan dan Kabupaten

No
Sektor
Kecamatan
Kabupaten Manggarai Timur
Borong
Kota Komba
Elar
Sambi Rampas
Lamba Leda
Poco Ranaka
1.
Pertanian
-
-
V
V
V
V
V
2.
Pertambangan & Penggalian
-
-
V
V
V
-
V
3.
Industri Pengolahan
V
-
-
V
V
-
-
4.
Listrik, Gas & Air Bersih
V
-
-
V
-
-
-
5.
Bangunan/ Konstruksi
V
V
-
V
-
-
V
6.
Perdagangan, Hotel & Restoran
V
-
-
-
-
V
-
7.
Pengangkutan & Komunikasi
V
V
-
-
-
V
-
8.
Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan
V
V
-
-
-
-
-
9.
Jasa-jasa
V
V
-
-
V
-
-

3.  Secara regional, Kecamatan Borong merupakan kecamatan dengan capaian sektor basis yang paling banyak dengan 7 (tujuh) sektor, artinya secara umum tingkat perekonomian di kecamatan tersebut paling tinggi dibandingkan kecamatan yang lainnya. Hal tersebut wajar karena Borong merupakan ibukota Kabupaten Manggarai Timur. Kontras terjadi di Kecamatan Elar yang hanya memiliki 2 (dua) sektor basis saja, yang artinya tingkat spesialisasi Kecamatan Elar paling rendah diantara kecamatan lainnya (lihat Tabel 6.1).
4.      Prioritas pengembangan sektor-sektor dapat dilakukan berdasarkan analisis kuadran LQ (Location Quotient) dan SS (Shift Share), yaitu:

  • Prioritas I (tipe Leading SectorSektor yang mendapat Prioritas I adalah sektor yang menjadi motor penggerak perkembangan ekonomi wilayah, yang perannya dominan (basis), daya saing/keunggulan meningkat, dan perkembangannya cepat (maju). Dalam hal ini sektor dalam Kuadran I (maju, basis) merupakan Prioritas I, yaitu (1) sektor pertambangan & penggalian serta (2) sektor bangunan/konstruksi.
  •  Prioritas II (tipe Potential SectorSektor yang mendapat Prioritas II adalah sektor potensial dan mampu membantu perkembangan ekonomi wilayah, meskipun perannya tidak terlalu dominan (non basis), namun daya saing/keunggulan meningkat, perkembangannya cepat (maju), dan kinerja perkembangannya sangat baik (prospektif). Dalam hal ini sektor dalam Kuadran III (maju, non basis) merupakan Prioritas II, yaitu (1) sektor listrik, gas, & air bersih; (2) sektor perdagangan, hotel, & restoran; (3) sektor keuangan, persewaan, & jasa perusahaan; dan (4) sektor jasa-jasa.
  • Prioritas III (tipe Transitional SectorSektor yang mendapat Prioritas III adalah sektor yang kontribusinya dominan (basis), daya saing/keunggulan meningkat, namun perkembangannya cenderung lambat dan menurun (mundur), oleh karena itu perlu diprioritaskan kembali untuk mempercepat pertumbuhannya. Dalam hal ini sektor dalam Kuadran II (mundur,basis) merupakan Prioritas III, yaitu sektor pertanian.
5.      Secara spesifik dan lebih mendalam, prioritas pengembangan untuk sub-sektor juga dapat dilakukan berdasarkan analisis kuadran LQ (Location Quotient) dan SS (Shift Share), yaitu:

  •  Prioritas I (tipe Leading SectorSub-sektor yang mendapat Prioritas I adalah sub-sektor yang menjadi motor penggerak perkembangan ekonomi wilayah, yang perannya dominan (basis), daya saing/keunggulan meningkat, dan perkembangannya cepat (maju). Dalam hal ini sub-sektor dalam Kuadran I (maju, basis) merupakan Prioritas I, yaitu (1) subsektor penggalian; (2) sub-sektor sewa bangunan, dan (3) sub-sektor hiburan & rekreasi.
  •   Prioritas II (tipe Potential SectorSub-sektor yang mendapat Prioritas II adalah sub-sektor potensial dan mampu membantu perkembangan ekonomi wilayah, meskipun perannya tidak terlalu dominan (non basis), namun daya saing/keunggulan meningkat, perkembangannya cepat (maju), dan kinerja perkembangannya sangat baik (prospektif). Dalam hal ini sub-sektor dalam Kuadran III (maju, non basis) merupakan Prioritas II, yaitu (1) sub-sektor listrik; (2) sub-sektor air bersih; (3) subsektor restoran; (4) sub-sektor lembaga keuangan nir laba; (5) sub-sektor sosial kemasyarakatan; (6) sub-sektor telkom & pos giro; (7) sub-sektor perdagangan besar & eceran; (8) sub-sektor administrasi pemerintah & pertahanan.
  • Prioritas III (tipe Transitional SectorSub-sektor yang mendapat Prioritas III adalah sub-sektor yang kontribusinya dominan (basis), daya saing/keunggulan meningkat, namun perkembangannya cenderung lambat dan menurun (mundur), oleh karena itu perlu diprioritaskan kembali untuk mempercepat pertumbuhannya. Dalam hal ini sub-sektor dalam Kuadran II (mundur,basis) merupakan Prioritas III, yaitu (1) sub-sektor tanaman bahan makanan dan (2) sub-sektor tanaman perkebunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar