Kabupaten Manggarai
Timur merupakan salah satu kabupaten baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur
dengan luas total 2.642,93 km2 atau 5,42% dari total wilayah
Propinsi NTT (NTT Dalam Angka, 2010). Sebagai kabupaten baru yang mempunyai
wilayah cukup luas menyimpan potensi yang dapat diandalkan untuk pengembangan
sektor pertanian pada skala regional. Regionalisasi pertanian diharapkan mampu
meningkatkan pendapatan petani, sekaligus memberikan kontribusi terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) melalui penciptaan investasi dan arus perdagangan
antar pulau. Di Kabupaten Manggarai Timur,
peran sektor pertanian dalam menopang roda perekonomian sangat nyata, tercatat
bahwa sektor pertanian menyumbang lebih dari 40% terhadap Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Selain itu dengan adanya pemekaran wilayah dan
diberlakukannya Undang Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan
Undang Undang No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan Pemerintah Pusat
dan Daerah yang menjamin sepenuhnya pelaksanaan reformasi otonomi daerah yang
lebih luas dan stabil, maka reformasi otonomi daerah tersebut perlu
diterjemahkan ke dalam berbagai sektor pembangunan antara lain sektor
pertanian.
Pada era perdagangan
bebas, arah dan aliran komoditas pertanian akan sangat ditentukan oleh tingkat
keunggulan kompetitifnya. Keunggulan kompetitif menunjukkan tingkat efisiensi
suatu komoditas pertanian di suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya
yang merupakan hasil interaksi keunggulan komparatif dan distorsi pasar.
Keunggulan komparatif merupakan hasil interaksi kesesuaian biofisik lahan,
penguasaan teknologi dan kemampuan mengelola sistem usahatani. Dengan
keunggulan komparatif ini suatu wilayah/daerah dapat menonjol bahkan memonopoli
suatu produk pertanian. Untuk mendukung pembangunan pertanian tersebut perlu
disusun kerangka kerja yang terencana dan terarah yang memerlukan landasan yang
kuat dalam pelaksanaannya. Kesesuaian penggunaan lahan atau kecocokan suatu
tipe lahan untuk penggunaan tertentu merupakan dasar perencanaan penggunaan
lahan karena akan menempatkan sumberdaya lahan ke dalam penggunaan yang lebih
produktif dan pada waktu yang sama melestarikannya untuk kepentingan generasi
yang akan datang. Rencana pembangunan pertanian Kabupaten Manggarai Timur
tertuang dalam Masterplan Pertanian Kabupaten Manggarai Timur. Masterplan
Pertanian ini berisikan pedoman pembangunan pertanian sebagai acuan penataan
ruang pertanian untuk pengembangan komoditas unggulan Kabupaten Manggarai
Timur.
Visi pengembangan komoditi unggulan di Kabupaten
Manggarai Timur merupakan arahan perwujudan yang ingin dicapai pada masa yang
akan datang, yaitu “Terwujudnya kabupaten agribisnis yang maju, mandiri dan berdaya saing
didukung oleh potensi dan budaya Manggarai.” Perwujudan Kabupaten Manggarai Timur
sebagai kabupaten
agribisnis, mandiri dan berdaya saing
didukung oleh budaya Manggarai
dapat dipahami melalui kata kunci: kabupaten
agribisnis, maju, mandiri, berdaya saing serta berbudaya.
Pernyataan Kabupaten Agribisnis yang maju mandiri dan berdaya saing dapat diartikan bahwa dengan posisi
geografis yang strategis serta karakter wilayah yang merupakan bagian dari
daratan Pulau Flores yang dibatasi oleh perairan laut, maka upaya pengembangan outlet dalam skala jumlah dan kualitas
yang proporsional akan merupakan titik awal bagi upaya pengembangan lebih
lanjut wilayah Kabupaten Manggarai Timur sehingga akan dapat mensejajarkan diri secara sosial,
ekonomi dan budaya dengan daerah lainnya. Makna sebagai daerah maju mandiri dan berdaya saing; merupakan sumber daya
pembangunan, stimulus bagi kegiatan ekonomi wilayah serta pembuka dari
ketertinggalan dan keterisoliran
wilayah dalam arti luas.
Sementara
itu, disadari bahwa kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang dilakukan secara
masif-berkelanjutan yang melibatkan dan menggerakkan banyak aspek dalam
masyarakat, dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya dukungan setiap komponen pelaku
pembangunan dalam bentuk budaya
manggarai sebagai sumber semangat kebersamaan yang terarah dan terpadu
dalam pelaksanaan pembangunan. Pada sisi lain juga disadari bahwa pelaksanaan
kegiatan dan keberhasilan pembangunan dilandasi
oleh nilai etika-religius/tuntunan agama dalam budaya manggarai.
Wujud ruang wilayah yang mendukung industri diharapkan dapat meningkatkan
minat investasi, selain juga untuk mengakomodasi dampak perkembangan di wilayah
sekitar seperti Ruteng
dan Bajawa yang pada akhirnya memicu pertumbuhan perekonomian
wilayah Kabupaten
Manggarai Timur.
Ruang yang mendukung pertanian selain dari pertimbangan sosial budaya dan
potensi geofisik wilayah, juga seiring untuk mendukung keseimbangan ekologis
yang berkelanjutan. Adanya sinergi dengan sektor lainnya (hulu dan hilir)
diharapkan meningkatkan nilai tambah pertanian sekaligus mengangkat
perekonomian yang lebih merata dalam lingkup wilayah Kabupaten Manggarai
Timur.