Rabu, 16 Desember 2015

Penertiban Pasar Borong Berlangsung Aman



Selasa, 01 Desember 2015
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Manggarai Timur bekerjasama dengan Satuan Polisi Pamong Praja melakukan Penertiban pedagang di Pasar Inpres Borong, (Selasa 01/12/2015). Penertiban ini digelar untuk mengatur pedagang yang berjualan di pelataran Ruko Pemda dan dipindahkan ke pasar sayur permanen yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagian pedagang saja.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Manggarai Timur, Fransiskus P. Sinta memimpin langsung penertiban yang berlangsung aman ini. Tampak puluhan petugas Satpol PP membantu pedagang membongkar lapaknya, mengemas dan memindahkan dagangannya ke pasar yang sudah disiapkan Pemda. Fransiskus P Sinta, disela-sela penertiban mengatakan bahwa sehari sebelumnya (30/11/2015) para pedagang sudah diinformasikan tentang penertiban ini. “Kemarin sudah diinformasikan dan hari ini langsung melakukan penertiban dan untuk memperlancarnya petugas Satpol PP juga ikut membantu pedagang untuk mengemas dan memindahkan dagangan mereka,” ujarnya. “Kami berharap agar semua pedagang berjualan di tempat yang sudah disiapkan dan tidak lagi kembali berjualan di pelataran ruko ini sehingga tidak romol dan mengganggu pedagang lain yang berjualan di dalam ruko,” sambungnya.
Sementara itu beberapa pedagang berharap agar  Pemerintah konsisten dengan penertiban ini sehingga kalau ada pedagang yang mencoba untuk kembali lagi ke lokasi itu, segera ditertibkan dan dan ditindak tegas. Mereka juga berharap agar semua pedagang sayur yang masih berjualan di sisi jalan untuk ditertibkan, sehingga semua pedagang sayur berjualan di satu lokasi saja. “Kalau jualan di dalam itu sepih tetapi kalau di luar ini rame, kami mau pindah ke dalam asal semuanya pindah ke dalam, jangan ada penjual sayur yang di pinggir-pinggir jalan lagi,” ungkap Maria, salah seorang pedagang yang juga memindahkan dagangannya.
Upaya penataan ini juga akan dilakukan terhadap pedagang yang berjualan di sisi Barat jalan menuju terminal Borong. Para pedagang biberi waktu hingga hari minggu (06/12/2015) untuk membongkar kiosnya karena di lokasi ini akan dibangun secara permanen bangunan pasar.

Petugas dari Dinas Koperindag Manggarai Timur terlihat melakukan pendataan terhadap pedagang yang berjualan di Pasar Inpres, terutama yang selama ini sudah terdaftar dan memiliki Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). Dari hasil pendataan ini terlihat bahwa ada pedangang yang terdaftar tetapi tidak berjualan. Ada juga pedangan yang sudah terdaftar tetapi menjual kembali stan dagangannya kepada pedagang yang lain. Selain itu, ada juga beberapa pedagang yang belum terdaftar sehingga segera dilakukan pendataan ulang. (kmf)

Written by Kominfo KMT. 

Tiga Kecamatan Layak Dimekarkan



Written by Kominfo KMT. Posted in Berita Matim


Selasa, 08/12/2015
Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Manggarai Timur bekerjasama dengan Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Nusa Cendana Kupang menyelenggarakan Seminar Akhir Studi Kelayakan Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur (Selasa, 08/12/2015).

Kecamatan yang akan dimekarkan di Manggarai Timur adalah Kota Komba, kecamatan Sambi Rampas dan kecamatan Lamba Leda. Seminar yang berlangsung di Aula Setda ini dihadiri Wakil Bupati Manggarai Timur, beberapa anggota DPRD, tiga Camat dari kecamatan yang akan dimekarkan, para kepala desa, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Dalam pemaparannya, Ketua tim Lemlit Undana Kupang, Damianus Adar menyampaikan beberapa hal terkait hasil akhir Studi Kelayakan Pemekaran Kecamatan di kabupaten Manggarai Timur, yaitu:
1.      Kecamatan Kota Komba direkomendasikan Sangat Layak dimekarkan dengan total nilai 464. Ibu kota kecamatan yang baru berlokasi di Desa Rana Mbeling dengan               nama Kecamatan Wae Mokel.
.

2.      Kecamatan Lambaleda direkomendasikan Sangat Layak dimekarkan dengan total nilai 443. Ibu kota kecamatan yang baru berlokasi di Desa Satar Padut dengan nama                Kecamatan      Lamba Leda Utara.

3.      Kecamatan Sambi Rampas direkomendasikan Layak dimekarkan dengan total nilai 415. Ibu kota kecamatan yang baru berlokasi di desa Satar Nawang dengan nama                  Kecamatan Congkar.

Penentuan ibu kota kecamatan ini merupakan hasil kajian dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jarak ke pusat kecamatan, waktu tempuh ke pusat kecamatan,  jumlah lembaga keuangan dan ketersediaan fasilitas publik lainnya, serta kondisi ekonomi warga.
)

Pemekaran kecamatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. (kmf

Rabu, 11 November 2015

Pengembangan Komoditas Unggulan Kabupaten Manggarai Timur berdasarkan daya dukung dan daya tampung ruang

Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu kabupaten baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan luas total 2.642,93 km2 atau 5,42% dari total wilayah Propinsi NTT (NTT Dalam Angka, 2010). Sebagai kabupaten baru yang mempunyai wilayah cukup luas menyimpan potensi yang dapat diandalkan untuk pengembangan sektor pertanian pada skala regional. Regionalisasi pertanian diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) melalui penciptaan investasi dan arus perdagangan antar pulau. Di Kabupaten Manggarai Timur, peran sektor pertanian dalam menopang roda perekonomian sangat nyata, tercatat bahwa sektor pertanian menyumbang lebih dari 40% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selain itu dengan adanya pemekaran wilayah dan diberlakukannya Undang Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang Undang No. 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah yang menjamin sepenuhnya pelaksanaan reformasi otonomi daerah yang lebih luas dan stabil, maka reformasi otonomi daerah tersebut perlu diterjemahkan ke dalam berbagai sektor pembangunan antara lain sektor pertanian.
Pada era perdagangan bebas, arah dan aliran komoditas pertanian akan sangat ditentukan oleh tingkat keunggulan kompetitifnya. Keunggulan kompetitif menunjukkan tingkat efisiensi suatu komoditas pertanian di suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya yang merupakan hasil interaksi keunggulan komparatif dan distorsi pasar. Keunggulan komparatif merupakan hasil interaksi kesesuaian biofisik lahan, penguasaan teknologi dan kemampuan mengelola sistem usahatani. Dengan keunggulan komparatif ini suatu wilayah/daerah dapat menonjol bahkan memonopoli suatu produk pertanian. Untuk mendukung pembangunan pertanian tersebut perlu disusun kerangka kerja yang terencana dan terarah yang memerlukan landasan yang kuat dalam pelaksanaannya. Kesesuaian penggunaan lahan atau kecocokan suatu tipe lahan untuk penggunaan tertentu merupakan dasar perencanaan penggunaan lahan karena akan menempatkan sumberdaya lahan ke dalam penggunaan yang lebih produktif dan pada waktu yang sama melestarikannya untuk kepentingan generasi yang akan datang. Rencana pembangunan pertanian Kabupaten Manggarai Timur tertuang dalam Masterplan Pertanian Kabupaten Manggarai Timur. Masterplan Pertanian ini berisikan pedoman pembangunan pertanian sebagai acuan penataan ruang pertanian untuk pengembangan komoditas unggulan Kabupaten Manggarai Timur.
Visi pengembangan komoditi unggulan di Kabupaten Manggarai Timur merupakan arahan perwujudan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang, yaitu Terwujudnya kabupaten agribisnis yang maju, mandiri dan berdaya saing didukung oleh potensi dan budaya Manggarai. Perwujudan Kabupaten Manggarai Timur sebagai kabupaten agribisnis, mandiri dan berdaya saing didukung oleh budaya Manggarai dapat dipahami melalui kata kunci: kabupaten agribisnis, maju, mandiri, berdaya saing serta berbudaya.
Pernyataan Kabupaten Agribisnis yang maju mandiri dan berdaya saing dapat diartikan bahwa dengan posisi geografis yang strategis serta karakter wilayah yang merupakan bagian dari daratan Pulau Flores yang dibatasi oleh perairan laut, maka upaya pengembangan outlet dalam skala jumlah dan kualitas yang proporsional akan merupakan titik awal bagi upaya pengembangan lebih lanjut wilayah Kabupaten Manggarai Timur sehingga akan dapat mensejajarkan diri secara sosial, ekonomi dan budaya dengan daerah lainnya. Makna sebagai daerah maju mandiri dan berdaya saing; merupakan sumber daya pembangunan, stimulus bagi kegiatan ekonomi wilayah serta pembuka dari ketertinggalan dan keterisoliran wilayah dalam arti luas. 
Sementara itu, disadari bahwa kegiatan pembangunan merupakan kegiatan yang dilakukan secara masif-berkelanjutan yang melibatkan dan menggerakkan banyak aspek dalam masyarakat, dunia usaha dan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya dukungan setiap komponen pelaku pembangunan dalam bentuk budaya manggarai sebagai sumber semangat kebersamaan yang terarah dan terpadu dalam pelaksanaan pembangunan. Pada sisi lain juga disadari bahwa pelaksanaan kegiatan dan keberhasilan pembangunan dilandasi oleh nilai etika-religius/tuntunan agama dalam budaya manggarai.
Wujud ruang wilayah yang mendukung industri diharapkan dapat meningkatkan minat investasi, selain juga untuk mengakomodasi dampak perkembangan di wilayah sekitar seperti Ruteng dan Bajawa yang pada akhirnya memicu pertumbuhan perekonomian wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

Ruang yang mendukung pertanian selain dari pertimbangan sosial budaya dan potensi geofisik wilayah, juga seiring untuk mendukung keseimbangan ekologis yang berkelanjutan. Adanya sinergi dengan sektor lainnya (hulu dan hilir) diharapkan meningkatkan nilai tambah pertanian sekaligus mengangkat perekonomian yang lebih merata dalam lingkup wilayah Kabupaten Manggarai Timur. 

Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur sebagai Entry Point Pembangunan Ekonomi di Manggarai Timur

  
Pengembangan kualitas sumber daya manusia menjadi titik tolak dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkeadilan dan mensejahterakan. Kualitas sumber daya manusia akan sangat menentukan kiprah pembangunan daerah. Effendi (2000) menyatakan pembangunan daerah tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dan handal akan sulit untuk mempertahankan dan melanjutkan proses pembangunan. Untuk itu, pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan tonggak  yang menjadi sumber kekuatan dalam pembangunan daerah.
Dalam rangka pembangunan daerah di Kabupaten Manggarai Timur, ketersediaan sumber daya alam tidak diragukan lagi jumlahnya, karena daerah ini memiliki segudang potensi yang dapat dikembangkan untuk percepatan pembangunan daerah. Akan tetapi, permasalahan utama yang dihadapi dan menjadi sebab munculnya kemiskinan yang berkepanjangan, karena kualitas sumber daya manusia yang dimiliki masih belum mampu menjadi penggerak pembangunan daerah. Alhasil, kondisi tersebut yang menyebabkan proses pembangunan daerah masih berjalan lambat dan belum mampu dinikmati secara luas oleh masyarakat. Strategi yang tepat dalam pembangunan daerah yaitu dengan percepatan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas melalui ketersediaan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan yang handal.

Kirkpatrick (1998) menjelaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat didorong melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.  Kedua aspek tersebut menjadi dasar pijakan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Aspek pendidikan mampu mendorong transformasi pengetahuan masyarakat menuju masyarakat yang cerdas dan mandiri. Pengetahuan merupakan investasi pembangunan daerah yang memiliki multi effect terhadap pendayagunaan potensi dearah untuk mendukung percepatan pembangunan daerah. Tentunya, melalui penyediaan fasilitas pendidikan yang berkualitas dan dengan kuantitas yang memadai seperti keterjaminan mutu pendidikan, fasilitas sekolah, dan kualitas pengajar serta kemudahan aksesibiltas menjadi modal penggerak dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas. 
(Sumber: Dokumen Studi Potensi Ekonomi Daerah Manggarai Timur bekerjasama dengan UGM)

Sosialisasi Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Bidang Penataan Ruang di Ende

Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria bidang Penataan ruang merupakan pedoman dan acuan bagi Pemerintah Kabupaten dalam penyelenggaraan penataan ruang. Sistem Penyelenggaraan penataan ruang kabupaten terdiri dari tiga aspek yakni Pengaturan (pelaksanaan penataan ruang), Pembinaan, dan Pengawasan penataan ruang. Aspek pengaturan mecakup kegiatan penataan ruang seperti perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam menyelenggarakan penataan ruang kabupaten,  Pemerintah Daerah melalui SKPD terkait penataan ruang wajib mengacu pada NSPK yang telah ditetapkan olah Pemerintah. Hal ini bertujuan menjaga kesesarasian dan keharmonisan penataan ruang baik ditingkat nasional maupun daerah.

               Sosialisasi NSPK diselenggarakan oleh Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum Propinsi NTT Program Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang dengan sasaran Delapan (8) Kabupaten di Pulau Flores. Penetapan lokasi dan sasaran sosialisasi didasarkan pada fakta bahwa semua kabupaten yang berada di daratan Flores belum melengkapi dokumen rencana rinci tata ruang (RDTR) yang semestinya telah tersedia kurang lebih 2 tahun setelah RTRW ditetapkan. Oleh karena itu Pemerintah melalui Satuan Kerja Penataan Ruang Propinsi NTT melalui kegiatan ini menekankan komitmen bersama seluruh Pemerintah Daerah agar menyelesaikan semua dokumen perencanaan sehingga mampu mendongkrak kinerja bidang penataan ruang.         

Selasa, 20 Oktober 2015

Kopi Robusta dan Arabika dari Manggarai Timur Menjurai Kontes Kopi Se Indonesia





Banyuwangi - Kopi robusta dan arabica dari Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menjuarai Kontes Kopi Spesialty Indonesia (KKSI) ke 7 yang digelar di Banyuwangi, Senin (19/10/2015). 

Dua kopi yang dikirim oleh John Sehdis ini, berhasil menyisihkan 137 kopi yang ada di seluruh Indonesia yang mengikuti ajang ini. Untuk kelas arabica, juara kedua diraih kopi dari Bandung, yang dikirim Eti Sumiati. Sementara juara ketiga diraih kopi dari Bondowoso, yang dikirim Bambang Sriyono.

Sementara untuk kelas robusta, juara dua diraih kopi dari Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, yang dikirim Sukarjan. Sedangkan juara ketiga diraih kopi Sintoro, Bengkulu yang dikirimkan oleh Jalil.

"Kopi tahun ini bagus-bagus. Dari 20 sampel kopi kita seleksi menjadi 10. Kemudian kita langsung pilih juaranya," ujar Pranoto Soenarto, ketua dewan juri KKSI 7 di Banyuwangi, kepada detikcom.

Menurut Pranoto, kopi Manggarai Timur mulai rasa, aroma dan cita rasa paling bagus. Dari beberapa yang dikirimkan, juri juga sempat kesulitan untuk menentukan juara kontes kopi nasional ini.

"Semua bagus. Tapi kita tentukan yang terbaik dari yang terbaik. Kopi Manggarai Timur bagus mulai dari flavour, aroma dan bodi rasa kopinya," pungkasnya.

Sementara Surip Sumarto, pembina dari petani kopi di Manggarai Timur menilai layak kopi Manggarai Timur menjadi jawara di KKSI 7 ini. Sebab, letak geografis Manggarai Timur sangat bagus untuk tanaman kopi. Selain itu, bibit tanaman yang bagus dan juga ditunjang dengan perawatan yang bagus, membuat kualitas kopi yang dihasilkan luar biasa.

"Kopi Manggarai Timur memang sudah dikenal. Dulu itu namanya kopi Flores dan sudah tembus eksport. Letak geografis Manggarai Timur yang membuat kopinya lezat," ujarnya.


(fat/fat)
Sumber: Detiknews.com

Sabtu, 11 Juli 2015

Objek Wisata Manggarai Timur (Seri 1: Wisata Pantai)

1. Pantai Cepi Watu, Borong




. 2. pantai Bondei, Kisol



3. Pantai Nanga Rawa



3. Pantai Mbalata


4. Pantai Laing Lewe, Sambi Rampas



5. Pantai Watu Pajung, Sambi Rampas


6. Teluk Nanga Lok

Senin, 06 Juli 2015

Sabtu, 04 Juli 2015

Hulu Ke Hilir Dana Desa

Hulu ke hilir dana desa

Hulu ke hilir dana desa

Infografis: Perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Nasional per Mei 2015

Sumber: Kementerian Keuangan RI

Sumber Kementerian Keuangan RI

Jumat, 03 Juli 2015

Potensi Ekonomi Daerah Kabupaten Manggarai Timur


Potensi Ekonomi Daerah Kabupaten Manggarai Timur dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Sektor basis untuk Kabupaten Manggarai Timur ada 3 (tiga) sektor yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan & penggalian, serta sektor bangunan/konstruksi. Sektor pertanian memiliki 2 (dua) sub-sektor basis yaitu sub-sektor pertanian tanaman pangan dan sub-sektor perkebunan. Sektor pertambangan & penggalian didukung oleh hanya 1 (satu) sub-sektor basis yaitu sub-sektor penggalian.Disamping itu, terdapat 2 (dua) sub-sektor basis lainnya yang sektor-sektornya tidak termasuk sektor basis, yaitu sub-sektor sewa bangunan dan sub-sektor hiburan dan rekreasi.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Manggarai Timur (Part I)

1. Tujuan dan Sasaran Penataan Ruang Wilayah Kab. Manggarai Timur
  1. Mewujudkan Daerah agribisnis yang maju, mandiri dan berdaya saing didukung oleh potensi dan budaya Manggarai Timur.
  2. RTRW Daerah merupakan pedoman untuk :

Senin, 22 Juni 2015

Potensi Investasi Manggarai Timur

SELAMAT DATANG DI BLOG TATA RUANG MATIM,SILAHKAN BACA ARTIKEL MENARIK LAINYA

Minggu, 21 Juni 2015

Peta Tematik Matim (seri 2010)

Peta berikut menggambarkan kondisi fisik kabupaten manggarai timur berupa peta kemiringan lahan, peta topografi dan sebaran infrastruktur yang telah dibangun tahun 2012

DESIGN KELEMBAGAAN MUSRENBANG MANGGARAI TIMUR 2015

        Selama ini masyarakat di tingkat desa dan kecamatan telah dilibatkan dalam berbagai model perencanaan partispatif. Seiring dengan lahirnya berbagai kebijakan untuk mendorong keterlibatan berbagai pihak (stakeholders) dalam pembangunan partisipatif yang mencakup proses perencanaan, pelaksanaan program, bahkan evaluasi program/kegiatan.

Sabtu, 20 Juni 2015

STBM MENGUBAH PRILAKU UNTUK SEHAT

Oleh : Siprianus Pempot, M.Si

“Puluhan anak di Sikka terserang penyakit diare. Anak – anak balita mengalami dehidrasi, muntah dan meceret. Untuk mencegah penyakit diare menurut dr. Mario, harus menjaga kebersihan, dan rajin cuci tangan”. (Pos Kupang, 22 September 2014).

Selasa, 16 Juni 2015

Tentang Kami

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Manggarai Timur mengalami reorganisasi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Timu

Culture Space dan perubahan

       Struktur Ruang dalam permukiman tradisional merupakan kristalisasi pandangan hidup serta nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Corak kebudayaan antar masing-masing  wilayah tentu berbeda-beda. Sehingga memunculkan perbedaan dalam cara pandang, nilai, norma,